Presiden Bangga Sistem Kendali Kereta PT INKA Modern tanpa Masinis

    Presiden Bangga Sistem Kendali Kereta PT INKA Modern tanpa Masinis

    JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga produk kereta buatan PT INKA sudah modern tanpa masinis. Sehingga, layak dipergunakan bagi moda angkutan massal light rail transit atau lintas rel terpadu (LRT). 

    "Yang kita seneng, semuanya buatan PT INKA, " kata kata Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan pers pada Senin (26/12/2022). 

    Sistem pengendalian kereta tersebut sepenuhnya mengandalkan teknologi ketika beroperasi. Sistem tersebut, didesain oleh PT INKA, khusus dalam rangka dipergunakan melayani masyarakat ketika naik LRT. 

    Adanya sistem itu, setiap kereta LRT tidak membutuhkan masinis ketika beroperasi melayani masyarakat ke setiap depo atau stasiun yang dituju. 

    "Termasuk sistem tanpa masinis juga dari PT INKA, " kata Presiden. 

    Kemudian, PT INKA juga mampu memproduksi kereta yang memiliki kapasitas sebanyak 420 penumpang. Sehingga, moda angkutan massal LRT mampu melayani banyak penumpang yang menggunakannya sebagai alternatif angkutan umum. 

    "Mampu menampung penumpang sekitar 420 orang, " ujar Presiden Jokowi.

    Menurut Jokowi, kelebihan dari moda angkutan massal tersebut adalah tidak berisik ketika LRT beroperasi. Dengan begitu, membuat perjalanan penumpang menjadi lebih nyaman karean minimnya suara mesin dari angkutan itu dipergunakan. 

    "Pas belokan saja terdengar suaranya, namun suaranya kecil sekali, " tutur Presiden.

    Hal itu dirasakan langsung, ketika Presiden Jokowi, mecoba moda angkutan massal itu dari Stasiun Harjamukti menuju Stasiun Taman Mini yang menempuh jarak sekitar 9 kilometer (km). Perjalanan dari Stasiun Harjamukti hingga ke Stasiun Taman Mini ditempuh selama 12 menit. 

    "Dengan kecepatan kereta 80 km per jam, waktu perjalanan dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Taman Mini ditempuh selama 12 menit, " jelas Presiden Jokowi

    jokowi inka kereta api
    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    Peningkatan Produktivitas Bimker Perkayuan...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Komentar

    Berita terkait