Gen Z memilih: Pengusaha Indonesia Jadi tuan rumah di Negeri sendiri

    Gen Z memilih: Pengusaha Indonesia Jadi tuan rumah di Negeri sendiri

    JAKARTA – IDN Times bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menggelar talkshow gen Z memilih spesial yang membahas tema Pengusaha Indonesia Jadi tuan rumah di Negeri sendiri. Selasa (5/12/2023). 

    Talk show tersebut menghadirkan narasumber dari semua tim pemenangan Calon Presiden dan Wakil presiden tahun 2024-2029.
    Diantaranya adalah: Amin Subekti (Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN), Erwin Aksa (Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran), Hariyadi Sukamdani (Tim TPN Ganjar Mahfud).

    Amin Subekti memantik diskusi dengan menjabarkan ide dan gagasan pasangan AMIN dengan sebuah istilah Endgame, menurutnya Endgame yang dimaksud oleh mereka ialah fase yang mencapai suatu kemakmuran dalam usia Indonesia memasuki 100 tahun pada tahun 2045. 

    Amin Subekti Mengatakan masih tingginya tingkat pengangguran dan belum meratanya pembangunan di daerah-daerah menjadi spririt utama dalam merajut pembangunan baru yang di istilahkan menuju suatu kemakmuran yang merata.

    Diantara agenda tersebut akan dituangkan dalam bentuk Kebijakan Ekonomi seperti: Ekonomi dan Masyarakat Tumbuh Bersama Menciptakan 15 juta lapangan kerja berkualitas, Membangun infrastruktur digital yang merata, Menggerakkan UMKM sebagai motor penggerak pertumbuhan dan pemerataan, Meningkatkan Akses pendidikan berkualitas yang merata, Mengembangkan Investasi efisien dan perbaikan jaringan logistik, Mendorong equal opportunity dan equal playing field dalam iklim usaha Mendorong Re-Industralisasi, Mewujudkan Industri Keuangan andal dan efisien.

    Diskusi selanjutnya dipaparkan oleh Erwin Aksa yang melanjutkan diskusi dengan pokok pikiran perihal pembangunan ekonomi yang diistilahkan dengan Ekonomi pancasila. Yang dimaksudkan disini adalah penggenjotan ekonomi dengan memaksimalkan sumberdaya alam serta sumber daya manusia yang ada. Sebab Indonesia sendiri telah diberkahi dengan kekayaan alam yang besar. Hal tersebut tentu membutuhkan transparansi agar semua dapat memberikan manfaat yang seutuhnya.

    Selanjutnya Hariyadi Sukamadani mengatakan kurang efektifnya pembangunan di Indonesia. Baginya, investasi yang masuk ke dalam negeri belum berdampak maksimal bagi kehidupan masyarakat. Kondisi ini pun tercermin dari angka Incremental Capital Output Ratio atau ICOR hingga Maret masih di level 7, 6 persen. "ICOR makin tinggi maka menunjukkan pembangunan kita tidak efisien. Artinya modal yang dikeluarkan dengan output yang dihasilkan itu tidak sebanding, " menurut Hariyadi. dalam Gen Z Memilih dengan Tema Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, " tandasnya. (*) 

    jakarta
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dr. Ing. Ilham Habibie: International University...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Komentar

    Berita terkait